Menurut Wikipedia, perkembangan Bahasa Inggris dapat dibagi menjadi empat masa, antara lain:
Bahasa Inggris Kuno / Anglo-Saxon, antara 700-1066
Bahasa Inggris Tengahan, 1066-1500
Bahasa Inggris Baru, mulai dari abad ke 16
Bahasa Inggris Slang (biasa digunakan oleh anak muda), mulai dari abad 17
BAHASA INGGRIS KUNO
Bahasa Inggris bermula di pulau Inggris kurang lebih 1.500 tahun yang
lalu, atau sekitar abad V. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jerman
Barat yang dibawa ke pulau Inggris oleh para imigran Jermanik (bangsa
Teutonic, Angles, dan Saxons) yang berasal dari daerah barat laut yang
sekarang disebut negara Belanda dan Jerman. Bangsa Angles berasal dari
tempat bernama Englaland dan menggunakan bahasa yang disebut dengan
bahasa Englisc. Kedua kata inilah yang merupakan nama England dan
English berasal.
Sebelum menginvasi Inggris, bangsa Jermanik banyak berperang dengan
negara-negara Romawi, yang menyebabkan banyaknya bahasa Latin dalam kosa
kata bahasa mereka, seperti camp, cheese, cook, fork, gem, kettle,
kitchen, mill, noon, pillow, dan lain-lain. Bangsa ini mendominasi
penduduk setempat yang pada saat itu menuturkan bahasa Celtic, sehingga
akhirnya penduduk asli Inggris yang menggunakan bahasa Celtic terdorong
ke sisi utara dan barat oleh penjajah, yaitu ke tempat yang sekarang
disebut Wales, Skotlandia, Cornwall, dan Irlandia. Walaupun begitu,
bahasa Celtic sudah punah karena semua orang Cornish yang bisa berbicara
Celtic asli sudah meninggal, keturunan terakhirnya meninggal pada
tahun 1777.
Dialek-dialek para pendatang yang menginvasi Inggris pada zaman
sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuno (Old English) atau
disebut juga Anglo-Saxon (bangsa Angles dan bangsa Saxon). Kata
Anglo-Saxon muncul selama pemerintahan Elizabeth I dari seorang
sejarawan bernama Camden yang pertama kali menggunakan kata tersebut.
Selain para imigran Jermanik, kaum Viking juga menginvasi Inggris dan
bermukim di sebelah timur laut Inggris. Mereka menggunakan bahasa
Norwegia Kuno. Bahasa Inggris Kuno menjadi terpengaruh dengan
orang-orang Norwegia yang menginvasi Inggris yang akhirnya menyebabkan
hilangnya jenis kelamin pada kata-kata. Bahasa Viking yang sampai
sekarang masih digunakan pada bahasa Inggris modern adalah ‘dream’ dan
‘joy’, budaya bangsa Viking yang sampai sekarang masih ada adalah rok
dan kemeja.
Pada perkembangannya, bahasa Inggris Kuno memiliki empat dialek, yaitu
Northumbrian di Inggris bagian utara, Mercian di Inggris Tengah
(midlands), West Saxon di Inggris bagian barat dan selatan, serta dialek
Kentish di Inggris tenggara. Bahasa Inggris Kuno tidak dapat dibaca
kecuali oleh mereka yang secara khusus mempelajarinya. Karya-karya
Sastra Inggris Kuno masih tersimpan rapi di perpustakaan-perpustakaan
seperti perpustakaan Museum Inggris, Oxford University, Exeter Cathedral
dan tersebar di beberapa tempat lainnya. Contoh bahasa Anglo-Saxon
adalah berikut ini: "Monegum maigpum meodostla ofteah, egsode eorlas".
Bahasa ini jauh berbeda dengan bahasa Inggris yang ada saat ini.
Kosakata yang dipengaruhi oleh bahasa Anglo-Saxon adalah sebagai
berikut: man, women, child, eyes, nose, house, drink, eat, sleep, play,
walk, love, go, dan lain-lain.
Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir pada abad XI dengan adanya
Norman Frenc (Norman Conquest—penaklukan yang dilakukan bangsa
Normandia) yang merupakan suku penakluk laut yang mendiami kepulauan
Skandinavia. Pada abad X mereka menaklukkan bagian utara Prancis dan
dengan cepat mengadopsi budaya dan bahasa Prancis. Penaklukan mereka
atas bahasa Anglo-Saxon di Inggris dipimpin oleh William I the Conqueror
(pangeran Normandia) pada pertempuran Hasting tahun 1066. Dengan adanya
penaklukan ini bahasa Inggris Kuno dan Prancis menjadi “bercampur”,
meskipun tidak menjadi bahasa campuran secara literal. Bahasa Inggris
Kuno berubah drastis dengan menjadi lebih sederhana dan menyerap banyak
kata Prancis.
BAHASA INGGRIS PERTENGAHAN
Selama 300 tahun setelah invasi yang dilakukan bangsa Norman di Inggris
pada tahun 1066, raja-raja Norman dan kaum aristokrat hanyalah
orang-orang yang boleh menuturkan bahasa Perancis dengan dialek Norman
yang disebut bahasa Anglo-Norman. Sementara itu bahasa Inggris Kuno
berlanjut sebagai bahasa rakyat jelata.
Sejumlah kata-kata Norman diserap dari bahasa Inggris Kuno yang akhirnya
menghasilkan banyak sinonim (ox/beef, sheep/mutton, dan lain-lain),
serta munculnya kata-kata gabungan, seperti gentleman, yang berasal dari
kata gentle dalam bahasa Prancis dan man dalam bahasa Inggris Kuno.
Sejumlah besar kata-kata dari bahasa Prancis juga digunakan, menyebabkan
munculnya kata-kata seperti veal, alliance, city, court, religion,
baptism, biscuit, cream, croquette, goument, blanket, boudoir, chair,
parlor, literature, attorney, age, dan dance. Pengaruh Norman ini
memperkuat perubahan-perubahan bahasa Inggris pada abad-abad selanjutnya
dan menghasilkan sebuah bahasa yang sekarang disebut dengan bahasa
Inggris pertengahan atau Middle English, yang sudah dapat dibaca oleh
orang-orang modern, meski dengan kesulitan. Salah satu perubahannya
adalah munculnya pemakaian sebuah tatabahasa Inggris yang disebut dengan
istilah continuous tense dengan imbuhan atau sufiks -ing.
Selama abad ke-15, bahasa Inggris pertengahan berubah lagi. Perubahan
ini disebut sebagai “The Great Vowel Shift”—pergeseran vokal, dimulai
dengan penyebaran bahasa Inggris yang mulai dipakai oleh pemerintahan
dan munculnya buku-buku cetak. Penulis ternama dari masa Inggris
pertengahan adalah Geoffrey Chaucer, dengan karyanya yang terkenal The
Canterbury Tales.
Sastra Inggris mulai muncul kembali pada sekitar tahun 1200 M ketika
perubahan iklim politik dan berakhirnya penjajahan bangsa Norman. Pada
akhir abad tersebut, kalangan kerajaan sudah berganti bahasa dan
menuturkan bahasa Inggris. Sedangkan bahasa Anglo-Norman masih tetap
dipakai pada kalangan tertentu sampai agak lama, namun akhirnya bahasa
ini juga tidak pernah digunakan lagi.

Berikut ini adalah bahasa Inggris pertengahan yang dikutip dari The Canterbury Tales:
Here bygynneth the Book of the Tales of the Caunterbury
Whan that Aprill, with his shoures soote
The droghte of March hath perced to the roote
And bathed every veyne in swich licour,
Of which vertu engrended is the flour;
BAHASA INGGRIS MODERN AWAL
Mulai dari abad ke-15, bahasa Inggris berubah menjadi bahasa Inggris
Modern. Bahasa Inggris mengalami perubahan besar-besaran, karena para
sarjana di Inggris menganggap kosa kata bahasa Inggris belum cukup
banyak, sehingga mereka memutuskan bahwa kosa kata bahasa Inggris harus
diperkaya dari bahasa luar. Bahasa Inggris pun mengambil kata-kata
serapan dari bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Latin dan bahasa
Yunani sejak zaman Renaissance. Zaman Renaissance (berasal dari bahasa
Prancis yang sama yaitu renaissance) disebut sebagai zaman kelahiran
kembali, yang menggunakan kebudayaan Yunani-Romawi. Bahasa Inggris yang
dipengaruhi oleh bahasa Yunani antara lain adalah dengan munculnya
kata-kata drama, dilemma, android, alphabet, dan lain-lain, sedangkan
yang dipengaruhi bahasa Latin antara lain adalah album, alibi,
antenna,bonus, climax, dan lain-lain. Karena banyak kata-kata dipinjam
dari bahasa yang berbeda-beda, dan ejaan bahasa Inggris bisa dikatakan
tidak konsisten, maka resiko pelafalan kata-kata dengan salah cukup
tinggi. Namun sisa-sisa dari dialek-dialek kuno masih ada pada beberapa
dialek, terutama pada dialek West Country.
Perbedaan bahasa Inggris pertengahan dengan bahasa Inggris Modern Awal
terletak pada pengucapan vokal. Suara vokal/pengucapan dibuat jauh lebih
ke depan mulut dan huruf ‘e’ di akhir kata menjadi diam. Perubahan
tersebut berlangsung secara bertahap. Perkembangan bahasa Inggris Modern
juga dipengaruhi oleh munculnya mesin cetak pada 1476, yang menyebabkan
munculnya banyak penerbitan dan menggunakan ejaan dan tata bahasa yang
tetap.
Pada tahun 1755, Samuel Johnson menerbitkan kamus penting bahasa
Inggris, yang berjudul Dictionary of the English Language. Karya yang
terkenal pada bahasa Inggris Modern Awal adalah Hamlet karya William
Shakespeare.
Berikut ini adalah bahasa Inggris Modern Awal yang dikutip dari Paradise Lost, John Milton pada 1667:
Of man’s disobedience, and the fruit
Of that forbidden tree, whose mortal taste
Brought death into the world, and all our woe
With loss of Eden, till one greater Man
Restore us, and regain the blissful seat
BAHASA INGGRIS MODERN AKHIR
Bahasa Inggris Modern Akhir berawal dari tahun 1800 hingga sekarang.
Perbedaan utamanya dengan bahasa modern awal adalah bahasa modern akhir
memiliki jauh lebih banyak kata-kata, yang timbul dari dua faktor utama:
1. Revolusi industri; menciptakan kebutuhan akan kata-kata baru
2. Penjajahan bangsa Inggris pada seperempat dari permukaan bumi;
mengadopsi bahasa Inggris asing dari kata-kata di berbagai negara
Dari tahun 1600, penjajahan Inggris di Amerika Utara menjadikan bahasa
di Amerika Utara sama seperti bahasa Inggris. Walaupun begitu, bahasa
Inggris di Amerika Utara lebih seperti bahasa Inggris yang digunakan
oleh William Shakespeare. Spanyol juga memiliki pengaruh terhadap bahasa
Inggris Amerika (yang kemudian berpengaruh pada bahasa Inggris
sendiri), dengan kata-kata seperti farm, invasion, dan lain-lain, yang
memasuki Inggris melalui Amerika.
Selain Amerika, ada banyak varietas bahasa Inggris lain di dunia,
misalnya Australia, Selandia Baru, Kanada, Afrika Selatan, India,
Karibia, dan lain-lain.
Bahasa Inggris Modern (Proklamasi Kemerdekaan Amerika Serikat, 1776, Thomas Jefferson):
IN CONGRESS, July 4, 1776.
The unanimous Declaration of the thirteen united States of America,
When in the Course of human events, it becomes necessary for one people to
dissolve the political bands which have connected them with another, and to
assume among the powers of the earth, the separate and equal station to which
the Laws of Nature and of Nature's God entitle them, a decent respect to the
opinions of mankind requires that they should declare the causes which impel
them to the separation.
Sumber :
http://labsky2012.blogspot.co.id/2012/09/tugas-5-perkembangan-bahasa-inggris.html